Naskah drama : Sengajakah kamu ?
Naskah untuk 20 orang, naskah ini saya buat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
SENGAJAKAH ?
Pagi ini tidak seramai biasanya,
para mahasiswa sibuk belajar karena sebentar lagi ada ualangan tapi ada sebagian mahasiswa yang bergosip
tentang mahasiswa baru yang masuk hari ini.
Farza
: (dengan gaya alainya) “eh…, tau gak ?
cowok itu cool abiz….. “ ( menunjuk
Dimas)
Shella : hemz…., aku tau kalau dia cool “ (kata
shella cuek, karena tanpa sepengetahuan temannya Dimas adalah kekasihnya waktu
SMA )
Anis : (dengan tampang oon, mangap-mangap) “ eh…,
tapi aku lebih suka sama Fauzan dan Wahyu
, dia juga gak kalah keren”.
Iin : (sambil memilin rambutnya yang di
kepang , dan tersenyum malu ) “ Naufil kau keren….. “.
Shella : “Iin , nyadar ga’ sih… ? Anis, kamu
cocoknya sama si bambang !! “. ( semua
tertawa mendengar ocehan shella, begitu juga dengan Dini dan Uut yang juga mendengarnya)”.
Dini : “heh…
kalian ini bisa saja , kasian Anis loh…”(Dini dan Uut mendekat ke kelompok shella dkk)
uut : “belajar aja yuk…., ntar nilai kalian
jelek “
Farza : “jangan sok kamu Ut, nanti nilaimu juga tidak bakalan bagus-bagus banget “.
uut : “kan kita harus berusaha dulu Far ! “.
Shella : “ustadzah mulai…. “.
uut : “apa Shell !, Din yuk kita ke perpus
!” (kata Uut menarik tangan Dini )
Dini : “ia, tapi aku masih mau ke kantin “
Uut : “oh…, ayo “.
Berbeda dengan kelompok Safina, mereka malah membahas tentang
pelajaran yang hendak
Diulangkan sebentar
lagi.
Fany : “aku masih bingung yang tentang manusia
purba yang ada di Indonesia, apa aja sih namanya !. (Tanya Fani, dengan muka
bingung).
Risma : “ seperti ini Fan, kalau manusia purba yang
ada di Indonesia dibagi 3 macam, diantaranya ada Meganthropus paleojavanicus, pithecanthropus, dan Homo “.
Safrina : “diantara ke-3 macam manusia purba itu ada
cirinya masing-masing lo Fan ! (sambung Safrina)”.
Fany : “oh seperti itu , iya aku sudah sedikit
mengerti “
Feti : “ngomong-ngomong apa yang dimaksud masa
prasejarah ?”
safrina : “ masa prasejarah itu adalah masa sebelum
manusia mengenal tulisan”.
Fety : “iya, benar sekali “ (kata Fety
membenarkan ).
Risma : “mudah-mudahan nanti kita bisa menjawab
soal-soalnya dengan benar “. (sambung Risma )
Fany : “iya, mudah-mudahan saja “.
(Mahasiswa baru itu
kemudian mendekat kepada kelompok
safrina dkk. )
Dimas : “ kalian tau tentang zaman Tembaga ?”.
(tanyanya kemudian ).
Safrina : “ oh… iya tau, emang kenapa ?”.
(jawab Safrina )
Dimas : “kalian tau mengapa zaman Tembaga tidak
pernah terjadi di Indonesia ?”
Risma : “ itu karena di Indonesia tidak ditemukannya
prasasti atau peninggalan yang terbuat dari tembaga “. (sambung Risma)
Kelompok shella dkk. Melihat Dimas
yang sedang bercakap-cakap dengan kelompok Safrina dkk. Kemudia shella dkk
menghampirinya.
Shella : “ hai Dimas…. Boleh kenalan gak ?”. (dengan
gaya centilnya, sengaja minta kenalan padahal Dimas adalah mantan pacarnya pada
waktu SMA dulu )
Dimas : “ itu kamu sudah tau namaku, bukankah aku
sudah memperkenalkan diri kemaren ? “ (Dimas cuek pada shella).
Farza : “oh… gitu ya !!!, sok pilih-pilih teman
nih ceritanya ? “ (sambung Farza dengan suara agak meninggi).
Feti : “sudah, ada apa sih? pelankan suaramu
Farza !”.
Farza
: “ jangan ikut-ikut kamu Fet !”. (kata
Farza ketus).
Safrina : “ kalian jangan bikin rame, cepat pergi !
kita mau belajar“ (teriak Safrina)
Shella
: “jangan “sok” kamu Rin ! “
Fany : “jangan seperti itu shell !, kita saat ini harus belajar
karena sebentar lagi kita ulangan “
Farza : “kalian semua emang “sok”!”
Wahyu : “mbak-mbak, jangan tengkar disini”.
(mendekati kedua kubu itu).
Anis :”iya,”. (dalam hati Anis berkata “aduh… Wahyu
keren banget sih…” .)
Iin
: “ Nis….,” (sedikit membentak)
Fauzan : “ semuanya…. Duduk ke tempat masing-masing !!
dosen sudah datang ! “(perintah Eko).
Naufil
: “ sepertinya ada dosen baru tuh… “
(kata Naufil menimpali).
Fauzan
: “ia, dengar-dengar Ibu Harti
berhenti mengajar Fil “
Kemudian dosen wali kelas bersama
dosen baru masuk kelas dan semua siswa duduk ketempatnya.
Muqit
: “ selamat pagi semua !” (kata wali
kelas itu).
Mahasiswa
: “ pagi pak ! “
Muqit
:”anak-anak, hari ini ada dosen baru yang
akan menggantikan Ibu Harti “
Wahyu : “ emang Ibu Harti kemana pak ?, kok malah
ganti dosen ! “
Muqit :” Ibu Harti berhenti mengajar disini mulai
hari ini “
Farza : “ jangan donk pak…. “ (kata Farzana )
Muqit : “ mari, kenalkan nama Ibu ! “ (kata dosen
Muqit kepada dosen baru itu)
Wiwid :” kenalkan, nama saya Widya kartika, mulai
hari ini saya akan menggantikan Ibu Harti!. Apa ada yang mau ditanyakan ” (kata
dosen itu dengan suara tegas).
Farza : “ nomor hp Bu ! “ (teriak Farza )
Wiwid :” 081234567xxx , baik ada yang mau ditanyakan
? , kalau tidak ada pertanyaan mari kita berdiskusi tentang tersebarnya agama
Hindu-Budha di Indonesia “
Shella :”jangan
bu…. Kitakan baru kenal kok langsung pelajaran ?”
Muqit : “ baiklah… terimakasih atas perhatiannya !
selamat pagi !” (kata dosen Muqit seraya
meninggalkan kelas).
Mahasiswa : “iya sama-sama”
Pelajaran sejarah telah selesai,
setelah pelajaan selesai banyak siswa yang berkumpul di kantin kampus.
Dini : “ut, kamu
mau pesan apa ?”
Uut :”beli es teh saja, kamu ?” (kataku balik Tanya)
Dini :”q juga “ .
Uut : “Mbak, beli Es Tehnya 2 !”(kata Uut kepada mbak kantin)
Ana (mbak kantin) :”iya, tunggu “ (tak lama kemudian mbak
kantin menyodorkan pesanan kami)
Naufil : “hei, kalian beli apa ? “ (kata Naufil
memegang pundak Dini )
Dini :”lagi beli minuman, kalau kamu ? “.
Nufil :”Cuma mau beli air, soalnya udah haus dari
tadi “
Uut : “ kalu kamu Yu ! “ kata Uut kemudian
Wahyu : “aku Cuma ngikut aja” (dengan
senyumnya)
Dini : “terimakasih mbak, nih uangnya “ (Dini dan
Uut langsung pergi)
Shella dkk datang, disusul dengan
datangnya safrina dkk.
Shella : “ mbak, pesan mie satu dan es tehnya satu “ (kata shella yang
kemudian duduk di kursi)
Mbak K :” iya,
tunggu”
Farza : “aku juga mbak “
Mbak : “iya, Anis
sama Iin mau pesan apa ?” (Tanya mbak kantin yang sudah mengenak mereka)
Anis : “aku pesan jus mangganya saja “
Iin :” aku pesan pop ice mbak “
Mbak : “baiklah… “(samba tersenyum)
Shella melihat Dimas yang duduk
sendirian kemudian menghampirinya.
Dan duduk
disebelahnya.
Shella :”hai Dim, boleh duduk disini ?” (sapa
shella)
Dimas : “hai shell, iya silahkan !” (tersenyum sinis
)
Safrina : “Dim, gimana ? jadi yang mau nonton ! “
(safrina yang tiba-tiba datang )
Dimas : “pasti… “ (tersenyum )
Shella : “kalian mau kemana ? “(Tanya shella kaget)
Safrina : “ nonton shell! “jawab Safrina . “
oh ia Dim, bagaimana kalau kita nnton dikelas aja, kebetulan aku punya film
dilaptop, nanti pulangnya kita nonton ke bioskop. gimana?”
Dimas : “ wah, bagus tu. Baiklah nanti sepulang
kuliah kita pergi ya ! “.
Safrina :”ok “
Merasa dicuekin, Shella langsung
pergi dengan muka cemberut.
Anis :”kamu kenapa shell ? kok mukanya berubh
kusut gitu ! “
Shella :”tau tuh, sebal aku ngeliatnya “
Farza :”ngesliat siapa ?”
Shella :” itu tuh, si Tukiyem pamer didepan aku,
kalau dia mau pergi nonton nanti malem”
Farza :”sok”banget tu orang !”
Iin :” kita labrak aja shell “
Anis :” bener tu “ (kata Anis membenakan )
Didepan Bioskop, Shella menunggu
kedatangan Dimas dan Safrina sendirian, ternya Shella
melarang temannya
untuk melabrak Safrina waktu dikantin tadi siang. Setelah beberapa menit
menunggu akhirnya
Dimas dan Safrina datang,kemudian shella menyiram Safrina dengan air.
Safrina : “ ah…., apa-apaan kamu shell !”
Shella : “biar tahu rasa kamu! “.
Dimas : “shell, apa yang kamu lakukan ?”
Shella : “ngapain kalian berduaan, pacaran juga
bukan !”
Dimas :”kami sudah jadian, puas kamu ?” (kata Dimas
sedikit membentak )
Shella :“Dim, apa kamu sengaja menyakiti aku ? “ (Tanya
shella, matanya mulai berkaca-kaca)
Dimas :”apa yang kamu bicarakan ! “(kata Dimas
pura-pura tidak mengerti)
Shella :”bagus sekali aktingmu Dim, aku sudah bilang
sama kamu kalau aku benar-benar menyukaimu, aku tidak pernah ada hubungan
dengan Fauzan !”
Dimas :”aku tidak percaya sama kamu !”
Safrina : “tunggu dulu, apa kalian sudah
pernah berteman sebelumnya ? “(Tanya Safrina heran )
Shella : “ya, bukan hanya berteman, tapi dulu kita
sempat pacaran !, Safrina tolong kamu putuskan hubunganmu dengan Dimas !”
(pinta shella, yang air matanya mulai berjatuhan)
Kemudian Fauzan dan temannya yang
culun datang menghampiri mereka ber-3.
Eko : “ shell, Dimas… ! kalian disini ? “
(tanyanya)
Bambang : “
sepertinya shella menangis……, “ (kata bambang yang juga teman satu SMAnya)
Eko : “kenapa kamu shell ?”(memegang pundak
Shella)
Dimas :”lepas tnganmu ! “(yang kemudian menepis
tangan Eko)
Safrina :”jangan sepeti itu Dimas, tenangkan dirimu !”
Shella :”Dim, berhenti bersikap seperti itu !”
Dimas :”bahkan sekarang kamu lebih membela Eko dari
pada kekasihmu ? “(kata Dimas)
Safrina kaget dengan perkataan
Dimas.
Shella : “ Fuzan, tolong jelaskan pada Dimas kalau
kita tidak pernah memiliki hubungan lebih dari teman pada waktu SMA dulu !”
Dimas : “ sudah, tidak usah dijelaskan ! “
Eko : “ Dimas, kami benar-benar tidak memiliki
hubungan yang lebih dari teman, foto yang kamu lihat itu bukan seperti yang
kamu bayangkan. Asal kamu tahu waktu itu Shella membantu aku untuk bertemu si
Ratih “
Dimas : “ terus, kenapa kamu memegang lengan shella
?”
Bambang: (kemudian
angkat bicara ) “ itu karena shella hampir jatuh karena hak sepatunya patah “
Fauzan : “ benar, kami datang ke restouran
bertiga bukan hanya berdua Dim “ (mencoba member pengertian )
Dimas : “shell, maafkan aku ! , aku telah salah paham
kepadamu “(memegang pundak shella)
Shella :” iya, tapi…. “
Dimas : “ tapi apa ?, aku tidak memiliki hubungan
khusus dengan Safrina “
Shella :” tapi tadi…. “ (belum sempat meneruskan
kalimatnya, Dimas langsung berkata )
Dimas : “tidak, itu bohong shell ! , aku bena-benar
minta maaf “ (kata Dimas memelas) “maaf karena aku salah paham dan maaf karena
aku menyakitimu”(lanjutnya). Safrina, aku juga minta maaf padamu karena aku
melibatkanmu dalam permasalahan ini.
Safrina :”iya, Dim !.
Shella :”dan, maafkanaku juga Na, karena aku telah
membuatmu menderita ! “ (kata Shella bersalaman, dan memberikan sebuah tisu).
Akhirnya kesalahpahaman diantara
Dimas dan Shella telah selesai, dan antara kubu Shella
dan Safrina mulai
akur, bahkan mereka menjadi satu kelompok. Amanat dari kisah ini adalah “jangan
mengambil menuduh
sembarangan tanpa ada bukti yang jelas, karena akan menimbulkan kesalah
pahaman”.
Tinggalkan komentar Anda.
BalasHapusjudul nya ape nih
BalasHapusini dramanya berapa org yh?
BalasHapuska tolong buat lagii yang lebih bagus ceritanya ya ka..
BalasHapusMantaplah senior.. Terus berkarya..
BalasHapusmantab..
BalasHapuslatar nya sangat mengganggu jadinya susah buat baca nya
BalasHapusKrenn bngt mksih atas teksnya.. Bisa di bilang tugasnya bkl dapat 95% kren..
BalasHapus